Wednesday, September 10, 2008

PDK Buka Pintu Tukul Arwana Jadi Caleg (ini bukan acara 4 Mata Kan)

Sejumlah partai politik (parpol) getol memasukkan nama-nama selebritis sebagai calon anggota legislatif. Sebut saja Partai Damai Sejahtera yang memasukkan nama Maya Rumantir dan Bella Saphira. Atau Partai Matahari Bangsa (PMB) yang bakal memajukan Ida Leman dan Mark Sungkar.

Namun, itu tidak berlaku bagi Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Ketua Umum Partai Demokrasi Kebangsaan, Ryaas Rasyid menegaskan bahwa partainya tidak tertarik memajukan selebritis sebagai calon anggota legislatif (caleg).  "Sebab, persoalan bangsa ini tidak bisa diselesaikan dengan popularitas. Tidak dengan kharisma, tapi dengan kompetensi. Maka dari itu, kalau kami mencari tokoh caleg, yang kami utamakan adalah tokoh lokal, yang dikenal di daerah itu sehingga dia bisa meraup suara," ujar Ryaas kepada wartawan di acara ulang tahun ke-6 PDK di Jakarta, Senin (28/7).

Ryaas mengaku, dirinya mendapat masukan dari para petinggi PDK untuk mengakomodir nama presenter kocak, Tukul Arwana sebagai caleg. Namun, sejauh ini, usulan unik itu belum direspon oleh parpol yang mendapat nomor urut 20 pada Pemilu 2009 ini. 
"Ada yang SMS saya bagaimana kalau PDK ngajak Tukul Arwana jadi caleg PDK. Entah guyon atau bagaimana. Saya hanya tertawa saja. Saya terus terang, saya mesti konsisten dengan apa yang saya kemukakan bahwa PDK tidak target selebritis sebagai caleg. Kami konsisten untuk mengusung nama yang berpotensi dan punya komitmen. Jadi bukan karena populer," jelas mantan menteri negara pendayagunaan aparatur negara ini.

Meski begitu, Ryaas menyebut bahwa partainya terbuka jika ada selebritis yang tertarik maju sebagai caleg lewat pintu PDK. "Kalau ada yang mau yah kami welcome, kami akomodasi. Misalkan kalau Tukul datang kemungkinan akan saya terima. Tapi saya tidak akan cari dia," sambung Ryaas.

Ryaas juga menyebut bahwa PDK belum ingin bermain di area Pilpres semisal menyodorkan nama-nama capres. Ia mengatakan, PDK parpol yang realistis dan tidak akan berbicara mengenai sesuatu yang belum jelas. "Kami tidk bermain di wacana itu. Bagi saya capres itu belum jelas, kan saya ikut dalam pansus UU Presiden. Presiden itu ada syaratnya. Nah syarat itu belum disepakati, UU nya belum keluar, orang sudah ribut," kata politisi kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan ini.

Termasuk soal apakah dirinya tertarik sebagai capres, Ryaas hanya menyebut bahwa sebagai parpol, PDK memang menginginkan munculnya calon presiden dari internal PDK. Namun, ketika didesak wartawan, Ryaas hanya tertawa. Termasuk apakah dirinya ada rencana untuk mengiklankan diri di televisi seperti yang dilakukan tokoh-tokoh lain semisal Prabowo Soebianto, Soetrisno Bachir, hingga Rizal Mallarangeng. "Saya ndak punya uang dan saya tidak tertarik dengan presentasi di media. Saya tidak mengejar citra, karena itu saya tidak perlu iklan." kata dia.

Ketika terus didesak wartawan apakah dirinya tertarik menjadi presiden, Ryaas kembali hanya tersenyum. Ia lantas menjawab yang penting bukan Wakil Presiden (Wapres). Menurutnya, Wapres bukan jabatan yang menarik karena tidak bisa full to run the country. "Apa sajalah, tapi bukan Wapres. Jadi menteri lebih masuk akal buat saya. Saya bukan orang yang seremonial. Kalau ada tawaran jadi Cawapres akan saya tolak secara halus," lanjut Ryaas yang mendirikan PDK pada 2002 bersama Andi Mallarangeng.

No comments: