Monday, October 20, 2008

Kisah pembantu ( Lucu nih...)

KISAH 13 ORANG PEMBANTU RUMAH TANGGA KAMI
(1990 –2008)
by MTA (Made Teddy Artiana)

Berikut adalah 13 orang PRT alias Pembantu Rumah Tangga
yang pernah bekerja di rumah kami dengan segala kelebihan
dan kekurangan mereka. Walaupun kejadiannya merupakan kisah
nyata namun semua nama yang penulis gunakan adalah nama
samaran, jika ternyata ada kesamaan berarti itu semua
hanyalah kebetulan belaka. Tidak ada maksud buruk dengan
tulisan-tulisan ini. Hanya intermeso, sekalian ingin sharing
pengalaman pribadi, siapa tahu berguna bagi kita semua. If
you're ready, let's begin !


1. MBAK NARTI
Urutan pertama adalah Narti. Rambut lurus panjang terurai
adalah ciri khasnya. Rambut ini dapat menjadi daya tarik
sekaligus senjata yang mengerikan. Maksudnya begini, sehabis
mandi Mbak Narti biasa 'mejeng' didepan rumah sambil
menggerai rambutnya. Inilah pertunjukan favorit bagi tukang
ojek dan tukang bangunan di komplek kami, tetapi, jika
sedang ngambek atau sehabis dimarah, rambut itu tidak lagi
tergerai kebelakang namun kedepan alias menutupi wajahnya
yang memang agak seram. Tahu Sadako..? Hantu Jepang yang
sering nongol dari sumur, nah sebelum Sadako memakai trend
rambut seperti itu, Narti telah lebih dahulu memakainya.
Jadi tidak selalu benar jika orang Indonesia selalu dianggap
tertinggal dari Jepang !

Satu hal yang menarik dari Mbak Narti adalah hobinya
membaca koran. Salut ! Saking seringnya membaca koran,
kalimat-kalimat bahasa indonesia baku sering muncul dari
bibirnya. Misalnya begini, waktu itu kebetulan kami sedang
membahas seseorang yang kami anggap sering menyusahkan kami
semua. Dengan tenang dan ekspresi yang mantap, Narti ikut
sumbang suara ,"Memang menghadapi orang-orang seperti
itu membuat kita mau tidak mau terpaksa beradaptasi. Entah
bagaimana menyikapi mereka itu ?". Nah Loh !!!

2. TUTI
Usianya baru sekitar 15 tahun. Karena itu kami sekeluarga
memanggilnya 'Genduk' atau 'Nduk' (anak atau
seseorang yang dianggap anak kecil, Jawa). Dari sudut
pandang penilaian kerja, Si Genduk cukup oke, skornya 7 lah
(dengan range 0 sampai 10). Nggak ada masalah. Tetapi yang
unik dari Genduk adalah suka terengah-engah sendiri kalau
sedang berbicara. Biar seksi, begitu katanya. Jadi seksi
menurut dia, tetapi capedeh menurut kami. Saking
'seksinya' sampai-sampai sering kali kami tidak
mendengar kata apapun dari mulutnya, melainkan hanya kata
ah..ah..ah.. bercampur dengusan nafas nggak karu-karuan.
Persis seperti kalau kita baru aja habis dikejar anjing
herder, terus langsung dipaksa ngobrol, tanpa dikasih minum
dulu. Tapi begitulah ABG.....harap maklum lah.

3. YU SARIP
Janda beranak satu ini..adalah termasuk tipe yang sangat
ramah. Teman ngobrol yang seru disaat kita BeTe. Sesuatu
yang lucu dari Yu Sarip adalah caranya berbicara. Inget
Nunung-nya Srimulat ? Nah persis. Sekilas Yu Sarip mirip
sekali dengan Si Nunung, terutama bahasa tubuhnya pada saat
berbicara. Walaupun topik pembicaraan sebenarnya biasa saja,
tetapi karena ekspresi dan gerak-geriknya, serasa kita
tengah membicarakan kemungkinan perang dunia keempat !!

Denger-denger, Yu Sarip adalah salah satu 'kembang'
diantara para pembantu dimasa muda nya. Namanya demikian
ngetop, hingga konon kabarnya, menjadi rebutan oleh tukang
ojek setempat. Makanya Yu Sarip sampai saat ini, masih
sering disirikin oleh pembantu-pembantu lain.

Nah kalau bicara urusan pekerjaan..wah kacau. Kalau nyapu
Yu Sarip sangat gemar menyembunyikan sampah di bawah kursi,
di kolong meja dan ditempat-tempat tersembunyi lain. Jadi
jangan senang dulu jika mendapati lantai rumah yang bersih,
karena sampah dan kotorannya sebenarnya masih ada. Cuma
nggak nampak, karena diumpetin di kolong kursi atau meja. Yu
Sarip resign karena menjadi TKW di Malaysia, sambil
menjalankan misi mencari suaminya yang adalah TKI disana dan
sudah bertahun-tahun tidak ketahuan rimbanya.

4. KENAH
Panggilannya keren : Ken. Tetapi kami sering merasa nggak
pas, karena hanya satu suku kata, maka kami menambahkannya
dengan zo, jadilah ia bernama Ken-zo. Tambah keren..lagi-
lagi mirip Jepang. Orang nya sangat  rajin dan pembersih.
Kalau Ken sudah ngepel, jangan ditanya...berkaca pada
lantaipun bukan perkara yang sulit. Itu kelebihannya.

Tapi ada suatu kelemahan utama Ken-zo yang bikin kami
uring-uringan. Kelamahan itu adalah : suka bermain telepon.
Dia sangaaaaaaaaaat hobby menelpon teman-teman sejawatnya
bahkan sekedar hanya untuk say hello..setiap hari !!.
Akibatnya ? mudah ditebak. Rekening kami membengkak. Anehnya
ketika ditanya...nggak ngaku. Ditunjukin print-an dari
TELKOM pun...tetap nggak ngaku. Bahkan sampai kami coba
untuk menelpon kesalah satu nomer favorit nya pun..tetap
saja Ken tidak mengaku !

Tetapi satu hal yang membuat kami sedikit geli, terutama
aku pribadi. Setelah Ken resign dari rumah, kami mendapat
info dari salah seorang temannya, bahwa Ken punya kegemaran
yang grrrrhhhhhhh.... bikin aku dan istri gerah. Ternyata
dia diam-diam sangat suka memperhatikan bulu-bulu yang
tumbuh pada betisku !!! Alaaaamaaaaaakk !!!! Baru kali ini
majikan dilecehkan secara seksual oleh pembantu. T e r l a l
u  !!! (kata Rhoma Irama).

5. ELI
Eli adalah janda beranak satu yang telah cerai dari
suaminya. Secara pekerjaan dan attitude, Eli nomer wahid di
kelasnya. Dia tipe pembantu yang sungguh-sungguh mengabdi
kepada tuannya. Rajin bekerja, sangat sopan, jago masak dan
sangat tahu diri. Saking tahu dirinya, Eli tidak pernah mau
jika kami ajak berjalan berdampingan. Dia selalu memilih
berjalan dibelakang, bahkan ketika menemani istri ku ke
pasar. Eli selalu memilih berada bukan one step behind,
tetapi three step behind. Kadang istriku merasa sangat
risih, kok kaya baris sih !  Tetapi akhirnya kami mencoba
memahami pola pikir Eli dan membiarkannya pada posisi yang
ia anggap nyaman.

Selain itu hal lucu dari Eli adalah cara dia menanggapi
perintah-perintah kami. Misalnya begini, pada saat kami
memintanya untuk mengepel kamar tidur kami, Eli hampir dapat
dipastikan akan menjawab dengan kata 'Iya Bu' atau
'Iya Pak' secara berulang, minimal 4X. Maksudnya
gini, "Li coba kamu pel dulu kamar ibu ya". Maka
kontan Eli akan menjawab "Iya Bu..iya Bu..Iya Bu..iya
Bu" seperti itu. Sebenarnya ini agak menggelikan dan
kami sudah berkali-kali mengingatkannya, tetapi karena sudah
jadi kebiasaan, Eli sangat susah untuk mengubahnya.

Ia resign karena adik kandungnya, yang selama ini diserahi
tanggung jawab untuk menjaga anak kandung Eli, meninggal
dunia. Saat itu kami merasa sangat kehilangan.

6. IPAH
Pembantu kami yang satu ini termasuk tipe gaul. Sapaan
'Halo' ditelpon pun dilafalkan ala ABG Jakarta
olehnya. Tidak hanya itu, caranya menerima telpon, membuat
Anda merasa sedang menelpon ke salah satu callcenter bank
swasta. Gaul banget ! Dapat dimaklumi, karena sebenarnya
Ipah 'melarikan diri' dari rumah. Ia dilarang
bekerja dan disuruh oleh orang tuanya untuk melanjutkan
sekolahnya yang sempat terputus. Tetapi karena teman sebaya
di kampung nya sebagian besar memilih bekerja, Ipah
ikut-ikutan terpengaruh. Bekerja pada kami, hanya sekitar 6
bulan, akhirnya Ipah terpaksa harus pulang karena ayah
tercinta sakit keras.

7. NIA
Dikalangan 'rekan sejawat' nya, Nia dikenal sebagai
Bom Sex. Betapa tidak, dengan ukuran bemper depan dan
belakang yang extralarge, Nia lebih mirip Eva Arnas
dibandingkan seorang PRT biasa. Berwajah lumayan, belum lagi
baju super ketat, dengan belahan dada rendah dan celana yang
sengaja dipelorotin, hingga garis tengah pantat menyembul
keluar, membuatnya mencapai 'popularitas' dengan
mudah di komplek kami. Bahkan tamu-tamu yang kebetulan
mampir ke rumah, pasti menggelengkan kepala melihat aksinya.
Entah jail atau apa, Nia kadang-kadang memang sengaja tidak
mengenakan bra..alias nobra. Gila nggak ??? Tak urung
majikannya pun jadi salah tingkah dibuatnya. Pernah suatu
ketika, kira-kira jam 10 malam, belasan tukang plastik antri
berdatangan kerumahku, saking ngebet ingin bertemu
dengannya. Menegurnya ? Tidak mempan !!

Adahal lucu lain yang pernah terjadi pada PRT
'selebriti' ini. Mertuaku waktu itu menyuruh Nia
membuang baju senam milik nya yang sudah semakin lusuh dan
tipis. Alih-alih membuang baju itu, Nia malah mengenakan
baju senam itu dan berjalan bak peragawati keliling komplek
di siang hari bolong! Alhasil, ia terpaksa kami berhentikan
dengan baik-baik. Waktu itu kami menghadapi dua pilihan,
tetap mempekerjakan Nia atau berhadapan dengan aksi
demontrasi  para ibu-ibu se-RT dan RW kami. Tentu kami
memilih yang pertama. Lagian ini semua kami lakukan dengan
maksud agar dia menemukan tempat yang pas, buat menyalurkan
hobby fashion nya yang rada kebablasan tersebut.

8. LILIS
Lilis atau panggilan kerennya Lisa, ikut kami selama dua
tahun setengah. Cukup lama. Yang unik dari Lilis adalah
bentuk nya. Walaupun sudah berusia 18 tahun, namun ia memang
memiliki ukuran tubuh yang pendek. Jauh dibawah rata-rata
teman sebayanya. Selain itu Lilis juga memiliki jari-jemari
yang sangat mungil. Anda akan tertawa geli jika mendapat
kesempatan melihat jari-jemarinya. Hampir semua tamu yang
berkunjung ke rumah kami akan terkejut melihat sosok Lilis
untuk pertama kalinya. Bahkan tak jarang ada dari mereka
yang iseng nyeletuk,"Wah kalian mempekerjaan anak
dibawah umur". Tetapi Lilis tidak pernah marah
mendengar itu semua, walaupun mungil ia sangat percaya diri.
Tidak hanya itu, dalam hal pekerjaan, Lilis sangat dapat
diandalkan. Kecil-kecil cabe rawit kata pepatah.

Nah mirip seperti Eli, Lilis juga sangat suka mengatakan
sesuatu berulang-ulang. Tetapi ada perbedaannya, kalau Eli
mengatakannya dengan cepat, sedangkan Lilis mengatakannya
dalam tempo lambat. Jika ELi mengulang kata yang itu-itu
saja, Lilis sangat gemar mengulang sebuah kata yang menjadi
inti pertanyaan kami. Contohnya begini,

"Lis, kamu lihat gunting nggak ?".

Maka hampir dapat dipastikan Lilis akan menjawab
"Gunting ?...(jeda sekitar 3 detik, kemudian disambung
dengan),,nggak liat tuh".

"Lis, lihat sapu lantai nggak ?".

"Sapu lantai ?...(jeda sekitar 3 detik)..nggak
tuh", jawab nya kalem.

"Lis, tadi sore ada yang dateng nggak ?".

Maka jawabannya,"Tadi sore ?....(jeda).. nggak
ada".

Selalu seperti itu. Selalu !

9. NARMI
Janda berparas manis berkulit sawo matang ini juga korban
'tabrak lari' suaminya. Tanpa alasan yang jelas sang
suami tiba-tiba saja ngilang ditelan bumi. Dengan alasan
trauma dan menghindari gosip ia berangkat ke kota Jakarta .
Konsekuensinya, Narmi terpaksa menitipkan kedua anaknya
kepada orang tua di kampung. Dari semua pembantu yang pernah
bekerja dirumah kami, Narmi adalah yang paling terpelajar
dan paling mampu secara materi. Ayah dan ibunya mempunyai
kebun yang luas di kampung sana .

Sebenarnya tanpa bekerja sebagai pembantupun Narmi sanggup
untuk hidup layak.. Justru disinilah terletak hikmah dari
semua itu. Setelah bekerja seama 2 tahun di tempat kami,
Narmi akhirnya menemukan laki-laki pengganti suaminya..
Akhirnya Narmi resign dan kembali ke kampung halaman bersama
sang suami baru.

Hal lucu dari Si Narmi ini adalah kebiasaannya berbicara
sendiri. Tak ayal selama seminggu pertama semenjak
kedatangannya kami dibuat sangat kuatir. Betapa tidak sering
kali kami memergokinya ngobrol sendiri di dapur. Kontan kami
berpikir dia agak kurang waras, dan sempat berencana
memberhentikan Narmi dari pekerjaannya. Lambat laun, baru
kami mengerti bahwa 'ngomong sendiri' adalah
style-nya Narmi. Dan seiring dengan berjalannya waktu, rasa
was-waspun sirna.

Satu hal yang membuat Narmi sangat disukai oleh para
tetangga, terutama oleh kaum bapak adalah keramahannya. Ia
terbilang rajin menyapa siapapun jika kebetulan berpapasan
jalan dengan nya. Sejak kehadiran Narmi di rumah,
bapak-bapak di komplek kami jadi sering gotong-royong di
depan rumah, alasan minta air PAM atau bahkan
terang-terangan mampir ingin bercakap-cakap. Otomatis ini
membuat para ibu rada BeTe. Tetapi untunglah segalanya masih
berjalan wajar, tidak separah komedi 'Suami-Suami Takut
Istri' yang setiap sore ditayangkan pada salah satu TV
Swasta.

10. WARTI
Orangnya gendut dan berambut keriting. Tidak banyak hal
yang dapat diceritakan terhadap Warti. Hanya sehari setelah
diantar oleh pamannya, ia langsung nangis-nangis mohon
pamit. Aneh. Menurut pengakuan Warti, ia sempat melihat
sosok mengerikan di kamar mandi. Kejadian yang sangat tidak
masuk akal bagi kami. Tetapi karena iba dan tak tahu harus
berbuat apa, kami meluluskan permintaanya. Padahal kami
sudah membayar 200 ribu rupiah untuk mengongkosi kedatangan
Warti. Belakangan kami baru tahu kalau Warti, sebenarnya
hanya nebeng ke Jakarta dan bermaksud bekerja sebagai buruh
pabrik. Sial !!!

11. NENI
Namanya memang keren. ABG ini pertama kali bekerja di rumah
kami sudah mengisyaratkan akan bekerja hanya dalam waktu 6
bulan, karena rencana pernikahan sudah dijadwalkan oleh
orang tuanya. Karena kami waktu itu sangat membutuhkan
tenaga PRT, kami menyanggupinya. Dan disinilah terjadi
tragedi kecil-kecilan itu. Neni yang kami anggap polos itu
ternyata punya kebiasaan yang tidak baik. Ia gemar mencuri
dan menghabiskan persediaan makanan di lemari, tanpa seijin
kami. Inilah pertama kalinya kami berhadapan dengan tipe
'pencuri' seperti ini. Agak shock memang, mungkin
karena belum pernah terjadi sebelumnya. Selama ini, kami
tidak pernah membeda-bedakan ataupun membatasi makanan untuk
pembantu. Prinsip kami, apapun yang kami makan, pembantu
kami makan. Untunglah karena memiliki akses terbatas, Neni
hanya dapat beraksi di dapur dan sekitarnya. Biskuit,
buah-buahan, susu dan minuman ludes semuanya. Sedangkan
barang-barang kami yang lain aman.

Selain itu setiap disuruh berbelanja Neni pasti
menyempatkan diri 'nyunat' dan 'markup' uang
belanja. Terus terang saya dan istri tidak pernah menghitung
uang belanja begitu juga dengan kembaliannya. Situasi ini
benar-benar dimanfaatkan oleh Neni sehingga dengan leluasa
ia melakukan aksinya. Entah tertipu karena wajahnya yang
lugu, ataukah karena kesibukan kami, hal ini berjalan
berbulan-bulan, hingga memasuki bulan keempat. Seperti kata
pepatah bau busuk itupun akhirnya tercium juga secara tidak
sengaja. Segalanya bertambah buruk ketika kami juga
menangkap basah Neni menyembunyikan baju dan pakaian dalam
milik istri ku. Masa-masa ini adalah masa tersulit kami
menghadapi seorang PRT. Jika dimasa-masa dulu, selalu kami
lalui dengan kelak tawa, pada saat ini kami harus selalu
was-was erhadap gerak-gerik Neni. Gilanya walaupun beberapa
kali ertanggakp basah, Neni masih berani bersumpah demi
Tuhan, bahwa dia tidak melakukan hal yang buruk itu.

Pikir punya pikir akhirnya kami memutuskan untuk
memberhentikan Neni baik-baik. Belum lagi terbit ' surat
pemberhentian' , kabar baik dari kampung Nenipun
berhembus. Orang tuanya memintanya segera pulang karena
pernikahan Neni dimajukan, dan ia harus segera pulang.
Thank's God akhirnya kami bisa bernafas lega.

12. NUR
Usianya 19 tahun. Sedari kecil ia terpaksa harus bekerja
keras membantu ibu nya. Apapun dijalankannya, dari menjadi
pembantu rumah tangga sampai pekerjaan mengangkat batu bata.
Memang dalam hal pekerjaan Nur memang terbilang rajin.
Tetapi satu hal yang sering membuat kami qeqi. Ia punya
kebiasaan minum air yang sangat berlebihan. Bahkan satu
panci besar air, jatah minum 3 orang, dapat dihabiskannya
seorang diri dalam waktu setengah hari. Dan satu hal lagi,
Nur punya kebiasaan jika sedang tidur sangat susah untuk
dibangunkan. Bahkan percaya atau tidak, jangankan sekedar
membunyikan klakson didepan pagar  atau membunyikan bel di
depan pintu rumah hingga menggedor-gedor pintu kamarnya pun
sering kali tidak cukup sanggup untuk membuat matanya
terjaga !! Astaganaga !!!

Uniknya ini dilakukannya tanpa sengaja, ia benar-benar
tidak mendengar semuanya itu. Sebenarnya Nur tidak tuli,
telinganya berfungsi wajar, hanya saja jika sedang tidur,
Anda perlu berupaya sangat keras dan lama untuk dapat
mengembalikannya ke dunia nyata. Sering kali kami mendengar
teman-temannya bergurau, bahwa jangankan bom atau kebakaran,
kalaupun ada pencuri masuk dan memperkosanya hingga selesai,
Nur akan tetap saja tertidur lelap, seolah tidak terjadi
apa-apa.

13. BIBI JUJUK
Usianya sudah cukup tua. Sekitar 64 tahun. Ini tipe NeLi
alias Nenek Lincah. Jika Anda pernah menyaksikan bagaimana
Lela Sari beraksi, sosok Bibi Jujuk tidak jauh berbeda.
Meskipun nyaris semua helai rambut sudah memutih, tetap
gesit, pecicilan, berlari kesana-kemari. Dia sendiri tampak
tidak mencemaskan dirinya, mungkin hanya kami yang sering
kali was-was melihatnya berjoget-joget, berlari atau
meloncat seperti burung nuri. Kadang aku sempat berpikir,
kalau tua saja ia sedemikian lincah tak bisa kubayangkan apa
yang terjadi pada Bi Jujuk saat berusia tujuh belasan. Bisa
jadi seperti Tazmania yang super-super hiper-aktif.

Tapi soal masak-memasak, dia jagonya. Dialah pembantu kami
satu-satunya yang sangat mahir memasak. Maklum Bi Jujuk
pernah cukup lama bekerja disebuah restoran. Darisana ia
banyak menimba ilmu masak-memasak. Efeknya mudah ditebak.
Baru sebulan bekerja dirumah kami, berat badanku dan istri
sudah naik beberapa kilo. Gawat !!

Adasatu lagi yang merupakan keunikan dari nya. Bi Jujuk
akan selalu berkomentar aktif pada saat menonton sinetron di
Televisi. Saking aktifnya hingga akhirnya berlebihan. Malah
jika harus memilih mana yang harus kami tonton, Bi Jujuk
ataukah TV, kami memilih yang pertama. Karena memang jauh
lebih seru. Misalnya begini, dalam suatu sinetron ada adegan
seorang anak yang berlaku jahat terhadap orang tua
kandungnya, maka serta merta Bibi akan berdiri dengan
ekpresi marah, sambil menunjuk kearah TV berteriak
"Anaaaaaaaaaaakkk durhakaaaaa !!!!". Volume
suaranya kira-kira 3x lipat lebih besar dari volume suara
televisi. Apalagi  dalam suatu adegan klise, dimana pemeran
utama sedang dijahatin oleh pemeran antagonis. Maka Bibi
akan berteriak sambil menutup wajah dengan kedua
tanganya..atau ngumpet tengkurep di depan meja TV,"Awas
...penjahat. ...waduh ati-ati sama itu...ya ampun..jangan
mau..jangannnnn mauuuuu !!!!". Atau adegan dimana
seorang menantu yang jahat
akhirnya mengalami kecelakaan, maka lagi-lagi Bi Jujuk
akan berteriak dengan sangat emosional, "Mampusssssss.
..tau rasa lu..biar nyahooo!!... ..alhamdulilah. ..biar tahu
rasa !! dasar si boro kokok !!!!...dst.. dst...dst. .".


Nah kebayang khan betapa ramainya acara nonton TV dirumah
kami ? Dan betapa terkaget-kagetnya para tetangga kami
mendengar teriakan Bi Jujuk ?

***what a wonderfull world***

No comments: