Tuesday, March 10, 2009

pernikahan, dimanakah tulang rusukku itu berada


Tadi sih, tepatnya beberapa jam yang lalu teman gue yang di dulu kerja di SCB invited by YM, dia menggunakan nama cewek, Erika Amalia, tadinya gw udah geer aja githu, krn gw kenal cewe yang yang nanya EriKa Amalia, yang skrg jadi Editor di majalah Harper;s Bazaar,
bingung ada apa dia add gue di YM, ga taunya gue ketipu, ternyata yang add gue adalah cowok, teman kerja gue di SCB, dulu.
dia ngajak conference untuk memperkenalkan ceweknya, ke beberapa orang temannya termasuk gue...
alasannya dia mo ngenalin dari lama cuma ga bisa krn pada sibuk semua..

Selamat yach Mince, moga cepat kepelaminan.

Dua minggu lalu orang tua gue datang dari Medan untuk mengunjungi anak2nya, kebetulan ada tiga anaknya yang di Jakarta, dan sebagai anak terakhir yang belum menikah, maka kunjungan beliau lebih spesial karena dipenuhi dengan pertanyaan kapan menikah..

Beberapa teman gue mempunyai prioritas untuk segera menikah, seperi teman gue yang mengenalkan pacarnya melalui conference.. sepertinya sudah di takdirkan apalabila sudah bekerja, maka cepatlah menikah..

Seperti sebuah iklan rokok juga yang membahas tema kapan menikah.. menyindir pihak-pihak yang selalu mempertanyakan para laki-laki atau perempuan yang belum menikah..

Dalam agama yang gue anut juga ada dianjurkan untuk menikah sesuai dengan mandat budaya yang firmankan Tuhan kepada Adam.

Namun saat ini apakah masih perlu tentang pertanyaan kapan menikah itu? dan haruskah seseorang menikah?

Ada mungkin yang menjawab "iya" harus menikah dengan berbagai alasan, dari demi kepuasan nafsu, memperbanyak keturunan, dan yang lainnya..

Beberapa pihak juga yang menjawab "tidak" dengan alasan2 tersendiri, misalnya trauma masa kecil, trauma perceraian, lebih memilih karier atau karna profesi tertentu misalnya Suster (bukan suster rumah sakit lho).

selain dua pihak ini ada juga pihak yang lain, yaitu pihak yang mau menikah tapi..
memiliki berbagai syarat untuk menikah baik dari segi materi, kemantapan hati, pasangan yang ideal, hingga pihak yang ingin menikah namun belum menemukan pasangan.

Teman-teman gue juga masih banyak yang belum menemukan pasangan ( termasuk gue ), dan ingin segera menemukan pasangannya ( gue ga termasuk ), untuk memenuhi apa yang disebut dengan mandat budaya tadi, bahwa seolah-olah sudah menjadi hukumnnya bahwa setiap manusia harus menikah. Ada yang minta di jodohkan agar segera menemukan pasangannya, ada yang pasang iklan di biro jodoh (ada di harian kompas minggu, dan banyak website juga, contoh www.match.com ).

sebegitu pentingnya kah menikah itu??

Gue kemudian teringat dengan kitab suci, dimana dituliskan Hawa (Eva) diciptakan dari tulang rusuk Adam, kemudian banyak informasi yang menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai pasangan-pasangan, selayaknya Adam berpasangan dengan Hawa (Eva).
Dari sini pikiran gue kembali membuat sebuah pertanyaan, bagaimana apabila orang yang seharusnya menjadi pasangan gue itu sudah menikah dengan orang lain, atau bahkan sudah meninggal dunia, apakah gue akan mempunyai pasangan??

Pertanyaan muncul lagi, yaitu bagaimana dengan orang yang berpoligami, tulang rusuk siapakah yang sudah dia ambil??

Itukah yang menyebabkan banyak yang tidak menemukan tulang rusuknya?? karena sudah diambil oleh orang lain?

Pertanyaan saya?

Siapakah tulang rusukku itu? apakah dia masih hidup? apakah dia sudah menjadi milik orang lain??


No comments: